Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian Human Capital beserta Tugas-Tugasnya.
Mendengar kalimat Human Resources mungkin sudah tidak asing lagi bagi setiap kalangan. Namun, bagaimana dengan Human capital? Ya, istilah ini mungkin jarang terdengar. Akan tetapi, human resources dan human capital ini sering digunakan oleh pihak perusahaan. Tugasnya hampir serupa dengan human resources, namun perbedaannya dengan human capital cukup terlihat.
Human capital sendiri dalam pengertiannya merupakan sebuah modal yang ada dalam bentuk sdm atau sumber daya manusia. Bagi kalangan pebisnis, human capital adalah suatu asset yang tak berwujud yang dimiliki perusahaan. Human capital tersebut tak bisa dimasukan ke neraca perusahaan.
Selain itu, berbagai macam hal yang lainnya dihargai perusahaan sebagai pihak yang memberi pekerjaan juga dapat diperhitungkan. Misalnya, sikap loyat terhadap perusahaan dan bagaimana cara menghargai waktu bekerjanya.
Pengertian Human Capital.
Dengan adanya penerapan dan pemahaman konsep human capital adalah, maka suatu perusahaan sudah memahami dengan benar jika tak semua karyawan itu sama.
Akan tetapi, seluruh pegawai k tetapdapat menaikan kualitasnya masing-masing dengan cara memberikan training pendidikan, serta pengalaman kerja agar bisa meningkatkan keahliannya masing-masing. Sehingga, tiap pegawainya memiliki nilai ekonomi yang jauh lebih banyak.
Manfaat dari human capital adalah agar dapat menaikan nilai ekonomi padaperusahaan. Jadi, jika suatu perusahaan lebih berinvestasi untuk pegawainya, seperti lewat pendidikan dan jugatraining, maka pegawai tersebut nantinya akan jauh lebih produktif. Pihak perusahaan pun diharapkan bisa mendapat keuntungan nyang lebih.
Elemen yang ada pada human capital mempunyai manfaat yang cukup penting didalam perusahaan. Sehingga, tak sedikit yang menganggapjika bagus atau tidak bagusnya suatu perusahaan dapatdinilai dari human capital yang dimiliki.
Tugas-Tugas dari Human Capital adalah
1. Merekrut Pegawai.
Merekrut pegawai merupakan proses awal yang sangat penting. Agar dapat menghasilkan human capital yang baik, maka tim Human Resources adalah harus bisa melakukan aktivitas perekrutan calon pegawai secara tepat. Proses tersebut terdiri daru membuat poster lowongan kerja di berbagai media, melakukan penyaringan calon kandidat yang akan diterima, melakukan berbagai macam tes seperti psikotes kepada calon karyawan, melakukan interview kerja, sampai tahap yang terakhir ialah tanda tangan kontrak kerja.
Sebuah perusahaan yang mempunyai divisi pengelolaan sdm atau Hunan Resources yang baik biasanya akan memperhatikan kondisi psikologis dari calon pegawai. Caranya ialah dengan melakukan berbagai tes serta wawancara. Meskipun hal tersebut tak langsung bisa menilai seseorang secara keseluruhan, tetapi paling tidak dapat memberikan gambaran terkait dengan kandidat yang akan direkrutnya tersebut.
2. Menetapkan Pekerjaan dan Tanggung Jawab bagi Setiap Pegawai.
Apabila sudah mendapatkan pegawai yang sesuai dengan posisinya masing-masing, maka sudah waktunya untuk menentukan pekerjaan serta apa saja tugasnya disetiap masing-masing bisangnya. Setiap karyawan memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, meskipun berada di dalam departemen yang sama.
Dengan membagikan pekerjaan secara teratur dan sesuai dengan keahlian tiap pegawainya, maka kinerja dalam suatu departemen akan jauh lebih optimal kerimbang hanya memberikan tugas yang hanya sekedar tugqsnya saja.
3. Menentukan Beban Kerja.
Bagi perusahaan yang sedang berkembang pesat atau perusahaan besar yang mempunyai beban kerja yang cukup berat, maka dari itu perusahaan harus memikirkan hal ini baik-baik tentang beban kerja para pegawainya.
Apakah jumlah pegawai yang ada saat ini sudah dinilai cukup baik dalam melaksanakan semua tugas? Atau bahkan harus melakukan rekrutmen pegawai baru supaya performa kerja perusahaan bisa semakin hari semakin meningkat? Human capital juga sebenarnya dapat menetapkan sistem kerja lembur.
Akan tetapi, keputusan itu tergantung dari keadaan perusahaan. Bila suatu pekerjaan yang sudah ada ternyata terlalu berat dan sudah tak memungkinkan lagi untuk membebankan pegawai supaya bersedia kerja lembur, maka ada baiknya rekrutmen karyawan baru dapat dilakukan..
4. Memberikan Training pada Karyawan.
Human capital adalah dapat menilai keahlian pegawai. Di antara banyaknya para pegawai yang ada di perusahaannya, pasti ada yang lebih menonjol di antara karyawan lain nantinya, entah itu dari back ground pendidikan, maupun dari kinerja karyawan tersebut.
Kelebihan karyawan dapat ditingkatkan lebih baik lagi dengan melakukan training. Potensi yang karyawan punya dapat meningkatkan nilai karyawan itu sendiri serta juga nilai perusahaan di masa yang akan datang..
5. Memeriksa Absensi serta Ketepatan Waktu.
Tugas Human Capital adalah selanjutnya menjadi tugas yang cukup penting. Dengan mengecek absensi serta ketepatan waktu tiap pegawainya, maka akan terlihat bagaimana para pegawainmya bisa menghargai waktu. Hal tersebut nantinya akan menggambarkan pegawai bagaimana tentang pekerjaannya, serius atau sebaliknya?
Karyawan yang tepat waktu cenderung mempynai rasa tanggung jawab tinggi serta juga dapat diandalkan dengan baik.
6. Memanfaatkan Teknologi untuk Kinerja Lebih Efisien.
Pada kemajuan teknologi yang cukup pesat seperti sekarang ini, aktivitas human capital telah dilakukan secara lebih terstruktur serta tak lagi merepotkan.
Saat ini, cukup banyak proses kerja human capital adalah yang sudah memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti dengan menggunakan sejumlah tertentutertentu.
Dengan memanfaatkan bantuan aplikasi tertentu ini, maka sistem rekrutmen pegawai pun nantinya dapat direkam dengan baik. Selain itu, absensi serta ketepatan waktu tiap pegawainya juga nanti dapat tersimpan secara langsung atau otomatis. Hal ini dapat memperlihatkan tingkat kerajinan pada tiap pegawainya serta bagaimana para pegawai menghargai setiap waktunya.